Rp338 Triliun Habis Dibakar Demi Rokok

09.12
0
Rokok mengandung lebih dari 4.000 zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Rokok juga membuat kocek penggunanya menipis. Betapa tidak, perokok di Indonesia menghabiskan dana lebih dari Rp100 triliun per tahun hanya untuk membeli rokok. 

Pada 2008, WHO menempatkan Indonesia sebagai negara peringkat ketiga setelah China dan India karena mengonsumsi rokok sebanyak 255 miliar batang per tahun. 

Jumlah perokok di Indonesia kian meningkat dalam kurun waktu 9 tahun terakhir. Pertumbuhannya mencapai 0,9 persen per tahun pada periode 2000 hingga 2008. Dengan kata lain, angka itu bertambah 18,6 persen selama periode 2003-2008. 

Pada 2011, produksi rokok diperkirakan menembus angka 248 miliar batang. Dana konsumsi produk tembakau pun mencapai Rp338,75 triliun. Angka itu enam kali lebih banyak dari pendapatan cukai rokok pemerintah pada tahun 2009 yaitu hanya Rp53,9 triliun. 

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Terpilih PB Ikatan Dokter Indonesia Zaenal Abidin. "Maka tidak ada pilihan lain bagi profesi kesehatan di Indonesia selain bersama-sama berjuang untuk sesuatu yang diyakini benar dan baik, guna melindungi masyarakat dari dampak negatif akibat tembakau," kata Abidin. 

Menurut Abidin, ada tiga upaya penanggulangan yang dapat dilakukan untuk itu, yaitu upaya promotif dan preventif, rehabilitatif, serta kuratif. "Pengambil kebijakan, tak ada kata lain selain aktif melakukan advokasi mulai dari derajat rendah sampai derajat tinggi," ujar Abidin. 

Berdasarkan hasil survei Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia tahun 2007, sebanyak 1.127 orang meninggal setiap hari akibat rokok di Indonesia. World Health Report tahun 2008 menjelaskan bahwa rokok menyumbang 5 juta kematian setiap tahunnya. 

Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Swedish National Board of Health and Welfare serta Bloomberg Philanthropies, sebanyak 600 prokok pasif meninggal setiap tahunnya di seluruh dunia.

Pendidikan

More »

Mahasiswa

More »

Kesehatan

More »

Sponsor