Keberatan dengan biaya parkir, puluhan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, menggelar aksi unjuk di depan Rektorat kampus setempat, Kamis (7/6/2012).
"Kita menolak biaya karcis parkir sepeda motor sebesar Rp 1.000, karcis mobil senilai Rp 2.000," kata Koordinator aksi Gama Mulya. "Rata-rata kampus lain, untuk sepeda Rp 500, bahkan ada yang hanya Rp 200. Hal itu terjadi di UMM," katanya lagi.
Aksi siang ini dilakukan oleh mahasiswa yang menamakan diri "Gerakan Sepuluh Ribu Mahasiswa Menolak Biaya Karcis Masuk Universitas Brawijaya (Gesek Biadab). Seperti umumnya aksi unjuk rasa, para mahasiswa pun membawa spanduk yang bertuliskan aspirasi penolakan biaya parkir.
Gama mengaku, pihaknya sudah berkali-kali meminta penjelasan secara baik-baik ke pihak Rektorat, tapi tak digubris. "Kami juga meminta penataan ulang tempat parkir di dalam kampus UB ini, karena terlihat area yang bukan untuk parkir, dijadikan tempat parkir demi meraup keuntungan besar," ujarnya.
Gerakan penolakan juga digalang melalui situs jejaring sosial Facebook. Kini anggota grup Facebook tersebut, sudah mencapai 14.000 anggota. Kesemuanya menolak biaya karcis parkir, dan menuntut parkir gratis untuk mahasiswa.
Aksi mahasiswa tersebut ditemui perwakilan Rektorat, Guntur, selaku koordinator keamanan kampus UB. Di depan para mahasiswa, Guntur mengaku akan menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada pihak Rektorat. "Kita akan lebih bersyukur kalau mahasiswa punya konsep bagaimana menangani masalah parkir di kampus UB. Tidak hanya demo atau mengkritik. Tapi ada solusi," kata Guntur.