Tidak hanya menelurkan inovasi dan kreativitas, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pun turut mengukir prestasi di kancah internasional. Kali ini, empat mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNY menyabet juara dalam dua kategori pada ajang IV Concercorso Musicale Europeo di Philadelphia, Italia.
Keempat mahasiswa tersebut adalah Ganter Hanggayuh Puji P, Grahita Tiar Praseti, Danar Gayuh Utama, dan Birul Walidaini. Mereka berhasil meraih peringkat dua Kwartet Guitar dan peringkat dua Solo Tunggal atas nama Birul Walidaini.
Kompetisi Internasional kali ini diikuti oleh 16 negara. Di antaranya, Norwegia, Ukraina, New Zeland, Rusia, Spanyol, Turki, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Iran, dan Italia. “Ajang ini merupakan ajang tahunan. Untuk mengikutinya, pihak panitialah yang menentukan, jadi tidak sembarang negara bisa berpartisipasi,” tutur pembimbing keempat mahasiswa tersebut Herwin Yogo Wicaksono, seperti dikutip dari laman UNY, Senin (28/5/2012).
Menurut informasi dari pihak Italia, pemilihan negara difokuskan pada prestasi yang telah dicapai. Sebelumnya, keempat mahasiswa ini telah menorehkan prestasi dengan meraih juara pertama dalam Kwartet Guitar Festival tingkat nasional dan meraih tiga juara sekaligus pada kategori Solo Klasik dengan penyelenggara Duatone. Pada Maret 2011 mereka juga berhasil meraih kategori aransemen terbaik.
“Baik universitas, fakultas, dan alumni saling bekerjasama. Kebetulan semua capaian ini juga tidak terlepas dari campur tangan Bakti Setiadji selaku alumni UNY. Dia yang berperan dalam mengaransemen instrumen yang dimainkan,” ujar Herwin menambahkan.
Mengenang penampilan di Italia, keempat mahasiswa ini menjawab sangat terkesan dengan penjiwaan gitar klasik yang dimainkan oleh peserta dari negara lain. “Awalnya kami menargetkan, minimal bisa meraih kategori favorit, tetapi puji syukur dengan membawakan instrumen Fantasia from Indonesia kami berhasil membawa hasil maksimal,” jelas Birul Walidaini. Aransemen Fantasia from Indonesia sendiri mengusung semangat kearifan lokal dengan mengambil esensi dari seluruh musik yang ada di Indonesia