Terapi Sel Punca Harapan Pengobatan Masa Depan

03.21
0

Terapi sel punca menjadi pengobatan berbagai penyakit di masa mendatang. Metode ini diterapkan di Indonesia tahun 2007 untuk penyakit jantung dan kini masih membutuhkan penelitian untuk mengetahui efek samping ataupun jenis ideal sel punca.

”Terapi sel punca sangat menjanjikan. Ini harapan baru bagi dunia kedokteran,” kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Idrus Alwi dalam simposium Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran (KPPIK) FKUI, Sabtu (17/3/2012), di Jakarta.
Ia mengatakan, penerapan terapi sel punca (stem cell) terus berkembang di Indonesia. Pada tahun 2011, 20 penderita gangguan jantung menjalani terapi ini di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

”Hasil terapi ini terbukti dapat memperbaiki sistem pompa jantung,” kata Idrus.

Menurut dia, terapi sel punca cukup menjanjikan. Namun, masih banyak pertanyaan yang harus diketahui jawabannya, antara lain, jenis sel punca yang ideal, teknik pemberian yang paling efisien, dan waktu pemberian yang paling tepat.

Di Asia Tenggara, Indonesia merupakan pelopor terapi sel punca pada infark miokard akut dengan penyuntikan sel punca pada otot jantung. Terapi ini diberikan kepada pasien penyakit jantung tahap akhir.

RSCM ditunjuk sebagai pusat penelitian sel punca di bawah pengawasan Texas Heart Institute, Houston, Amerika Serikat. Lembaga ini merupakan perintis riset sel punca pada penyakit jantung tahap akhir.

Tingkatkan kemampuan

Menurut Ketua Penyelenggara KPPIK 2012 Prof Chaula L Sukasah, KPPIK diadakan sejak tahun 1968 di FKUI Salemba. Kursus ini berkembang. Kini berubah menjadi konferensi besar setiap tahun yang dihadiri 1.500- 2.000 dokter. Tidak hanya teknologi terkini terapi sel punca, tetapi juga berbagai materi disiplin ilmu kedokteran disajikan dalam 21 simposium dan 15 kursus keterampilan medis.

Memorial lecture diselenggarakan untuk mengenang almarhum Prof R Slamet Iman Santoso yang memimpin Bagian Neurologi dan Psikiatri UI di awal kemerdekaan. Iman Santoso juga dikenal sebagai ”Bapak Psikologi Indonesia” karena mengembangkan Fakultas Psikologi UI.

Almarhum Kusumanto Setyonegoro yang dikenal sebagai ”Bapak Psikiatri Indonesia” merupakan penerus Iman Santoso. Kusumanto dikenal gigih memperjuangkan pendidikan spesialis psikiatri dan mendorong makin banyaknya rumah sakit jiwa di Indonesia.

”Di dalam memorial lecture, nilai dan sikap kesederhanaan serta kepemimpinan Prof Iman Santoso sangat perlu dikenang,” kata Ketua Departemen Psikiatri FKUI AAA Agung Kusumawardhani.

Dalam konteks kekinian mengenai karakter, kerap ditemui masalah serius, seperti korupsi merambah generasi muda.

”Manusia adalah pencontoh yang hebat. Karena itu, penting untuk selalu mengenang tokoh hebat di negara ini yang memberikan contoh yang baik bagi generasi muda,” kata Agung.

0 comments:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak anda di kota ini.
Ini bisa membantu kami dalam mengenali anda.
Terima kasih.
Salam Blogger!

Pendidikan

More »

Mahasiswa

More »

Kesehatan

More »

Sponsor