Dosen jurusan Teknologi Hasil pertanian Fakultas Teknik Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM) Ir. Priyanto Triwitono mengembangkan alat pencetak rengginang dalam produktivitas pembuatan rengginang. Pengembangan pencetak rengginang disebabkan selama ini untuk melakukan proses pencetakan masih dilakukan secara manual tanpa menggunakan alat khusus. Pencetakan rengginang secara manual tanpa alat khusus membutuhkan waktu yang lama, ketelatenan dan ketrampilan tinggi dalam proses pencetakannya.
"Ide untuk membuat alat pencetakan rengginang berawal saat saya memberikan penyuluhan pada kelompok usaha kecil menengah (UKM) pangan di Dinas Pertanian DIY pada tahun 2003. Dalam pertemuan tersebut, muncul keluh kesah dari salah satu UKM dalam membuat rengginang yang merasakan kesulitan dalam proses cetak rengginang dengan cara manual karena memerlukan ketelatenan, keterampilan tinggi dan kapasitas produksi yang dihasilkan rendah," ungkap Priyanto dikutip dari laman UGM.
Priyanto melanjutkan, pesanan mengalir dari berbagai daerah tetapi mereka tidak bisa memenuhi semua pesanan dikarenakan persoalan cetak rengginang yang tidak dapat dilakukan dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak.
Priyanto menambahkan, alat pencetak rengginang yang ia ciptakan mampu menghasilkan rengginang dengan cepat dan hasil yang lebih baik. Alat ini mampu meningkatkan kapasitas cetak hingga dua kali lipat dibandingkan dengan cetka manual. Dalam satu menit, satu pekerja mampu menghasilkan 4-5 buah rengginang atau dalam satu jam mampu menghasilkan 240-300 rengginang dibandaingkan dengan cara manual untuk waktu satu menit hanya menghasilkan 2 rengginang atau 120 rengginang dalam satu jam.
"Alat yang saya kembangkan tergolong praktis dan bisa dioperasikan oleh siapa saja, termasuk pekerja pemula atau yang belum ahli. Berbeda dengan proses cetak secara manual yang tidak bisa dilakukan oleh semua pekerja karena membutuhkan keahlian dan ketrampilan tinggi. Alat ini dapat mencetak rengginang dalam ukuran maupun tekstur yang sama," jelas Priyanto.
Alat ini juga mampu menghemat biaya produksi karena dioperasikan tanpa listrik maupun bahan bakar. Priyanto menjelaskan, prinsip dari cara kerja alat cetak rengginang yang ia kembangkan mengadopsi dari cara kerja penutup botol. Alat ini terdiri dari kerangka yang terbuat dari besi cor, tiang dari besi as, kayu penekan, handle untuk menekan rengginang yang dicetak, meja dudukan alat, papan kayu pencetak berisi potongan paralon.
Alat pencetak rengginang ini telah diproduksi secara massal. Satu unitnya dipasarkan dengan harga Rp 2,5 juta. Alat pencetak rengginang telah digunakan oleh sejumlah UKM, salah satunya adalah UKM Rengginang Lestari dari Tempel, Sleman sejak tahun 2004. Pemilik UKM Rengginang Lestari, Sutiyem mengaku, merasa terbantu dengan adanya alat cetak rengginang. Dulu saat menggunakan cetak manual, ia hanya memproduksi sebanyak 12 kilogram setiap harinya, namun sekarang, satu hari ia bisa memproduksi rengginang sebanyak 50 kilogram.