Masyarakat Indonesia kebanyakan menghindari makanan yang berpotensi menimbulkan bau mulut seperti jengkol, durian, petai, dan sebagainya.
Bau mulut selain disebabkan oleh bakteri juga disebabkan oleh sisa-sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut. Hampir 90% penyebab bau mulut adalah bakteri penghasil sulfur yang tinggal di bagian belakang mulut.
Untuk memberikan alternatif anti-bau mulut yang aman dikonsumsi, mahasiswa peserta Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY yaitu Winda Nirmala, Ardi Yuli Wardani, Eko Budiyanto, dan Hendry Stiyawan, memanfaatkan ekstrak daun kemangi (ocinum canum) untuk membuat permen herbal pencegah bau mulut.
Ketua tim PKM, Winda Nirmala, menyatakan kemangi memiliki kandungan flavonoid bersifat antimikroba yang mampu mencegah masuknya bakteri, virus, atau jamur yang membahayakan tubuh. Selain itu, flavonoid berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme.
“Selama ini, kemangi biasa digunakan sebagai lalapan pada waktu makan guna menghilangkan bau mulut. Cara ini masih kurang efektif karena hanya dapat digunakan pada makanan tertentu,” kata dia, Senin (18/6).
Oleh karena itu, diperlukan terobosan baru untuk dapat menghilangkan bau mulut tersebut dengan cara yang lebih efektif misalnya dibuat permen. Cara ini lebih efektif karena permen dapat dikonsumsi kapan saja dan di mana saja.
Ardi Yuli Wardani menambahkan, pembuatan permen herbal dari ekstrak daun kemangi, yaitu dengan cara mencuci bersih daun kemangi lalu memblendernya sampai halus. Kemudian ekstrak daun kemangi diperas sambil disaring dengan saringan 200 mesh, dilanjutkan dengan membuat variasi konsentrasi ekstrak 25%, 50%, 75%, dan 100%.
Ekstrak daun kemangi kemudian dimasak sambil dicampur dengan glukosa dan asam sitrat sampai agak lengket, dilanjutkan dengan meletakkan permen pada loyang dan membiarkan selama 1 jam, lalu mencetaknya. Setelah itu dinginkan pada freezer bersuhu 0o C selama 24 jam, kemudian permen dikemas dalam plastik.
“Untuk uji karakteristik permen herbal dari ekstrak daun kemangi yaitu dengan analisis kadar air, analisis kadar gula, uji kadar serat kasar, dan analisis kadaluarsa. Setelah itu dilakukan uji daya hambat ekstrak daun kemangi terhadap pertumbuhan bakteri streptococcus viridans dan uji penerimaan masyarakat (organoleptik),” imbuh Ardi.(sumber)