Malaysia, Favorit Baru Kampus Dunia

01.32
0

MALAYSIA menjadi daya tarik bagi perguruan tinggi dunia. Terbukti, ada 25 perguruan tinggi yang mengajukan aplikasi untuk mendirikan kampus di negeri Jiran.

Menurut Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia Datuk Seri Mohd Khaled Nordin, pemohon terbaru yang mengajukan kampus adalah dua kampus dari Inggris, University of Reading dan Heriot-Watt University.
“Kami bahkan menerima aplikasi untuk mendirikan universitas swasta baru dari ‘pemain’ baru, meski kebijakan internal mereka tidak memungkinkan untuk mendirikan cabang di luar negeri. Ada juga investor asing yang memiliki afiliasi dengan universitas, tapi ingin mendirikan universitas baru di Malaysia,” jelas Khaled.

Manipal International University dan Vinaayaka Mission Internasional University College adalah contoh universitas luar negeri yang baru di Malaysia. Sementara universitas yang terlibat dengan asing adalah Al-Madinah International University, INTI International University, Perdana University, Malaysia Institute for Supply-Chain Innovation dan Raffles University Iskandar Malaysia.

Khaled mengatakan, aplikasi yang datang berasal dari negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Swiss, Uni Emirat Arab, China, India, Nepal, dan Singapura. Dia berharap menerima lebih banyak aplikasi, terutama dari Eropa dan Asia Barat, menyusul ketidakpastian ekonomi dan perpecahan politik di beberapa tempat.

“Kami memiliki sistem kontrol kualitas yang kuat melalui Kerangka Kualitas Malaysia, yang dikerjakan oleh Badan Mutu Malaysia (Malaysia Quality Agency). Kami juga memiliki insentif pajak dan kebijakan pendidikan tinggi yang liberal,” jelasnya.

Malaysia menempati urutan ke-11 sebagai negara tujuan pelajar internasional untuk melanjutkan studi pendidikan tinggi. Malaysia mengontrol dua persen dari total jumlah mahasiswa internasional.

Khaled mengklaim, Malaysia memiliki banyak keuntungan, seperti lokasi yang strategis, infrastruktur, deposit tanah yang besar untuk pembangunan, biaya operasional lebih rendah, serta penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.

“Ketika Malaysia dipilih beberapa universitas terkenal di dunia, hal itu menunjukkan sektor pendidikan tinggi Malaysia telah mencapai tingkat yang lebih tinggi,” ungkapnya. Demikian seperti dikutip dari New Straits Times, Sabtu (25/2/2012).

Khaled berharap pada 2015, lebih dari 150 ribu siswa internasional memilih Malaysia sebagai negara tujuan mereka. Meski digempur kampus asing, Khaled meyakini hal ini tidak akan mengancam institusi lokal. Justru hal ini diyakini akan menciptakan daya saing di antara universitas.

Untuk memperkuat dan meningkatkan daya saing perguruan tinggi setempat, kata Khaled, kementeriannya memberikan status otonomi untuk Universiti Teknologi Malaysia, Universiti Malaya, Universiti Kebangsaan Malaysia, Universiti Sains Malaysia, dan Universiti Putra Malaysia.

0 comments:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak anda di kota ini.
Ini bisa membantu kami dalam mengenali anda.
Terima kasih.
Salam Blogger!

Pendidikan

More »

Mahasiswa

More »

Kesehatan

More »

Sponsor